Pemilu

Pemilu

Popular Posts

Pindah Alamat

Blog ini belum diaktifkan, tulisan baru maupun lama bisa kawan-kawan temukan di blog : http://anuarsyukur.pinotaba.com/
silahkan klik gambar ini
http://anuarsyukur.pinotaba.com/

blog ini merupakan sub dari web komunitas: http://pinotaba.com/

Pinotaba merupakan singkatan dari Perhimpunan Putra Totabuan, sebuah komunitas masyarakat Bolaang Mongondow Raya yang berusaha mendorong kemajuan daerah dalam semua bidang--terutama terkait pendidikan, budaya dan lingkungan hidup.
Pinotaban telah melakukan berbagai kegiatan (untuk jelasnya silahkan klik: Kegiatan Pinotaba), pembuatan website ini merupakan penunjang.
Anda bisa mempunyai blog di Pinotaba, untuk jelasnya silahkan hubungi 085340744144 atau 081252622425. Atau bisa juga kontak kami melalui facebook: Hery Abudi Ayahnya Elya atau Anuar Totabuan Syukur

Mitos Mokodoludut 2



Diangkat Menjadi Punu’
Bayi dengan selaput ketuban tipis
Marousi -- Sebuah foto menakjubkan yang diposting seorang dokter di Yunani terus membuat heboh hingga beberapa bulan setelah tanggal dipostingnya foto itu. Dr. Aris Tsigris, seorang dokter kandungan di kota Marousi, arah timur laut kota Athena, Yunani memposting sebuah foto bayi yang terlahir dengan ketuban utuh pada 11 Maret 2013 lalu di akun Facebooknya. (http://www.tempo.co/read/news/2013/06/08/060486642/Bayi-Ini-Lahir-dengan-Ketuban-Utuh)


Mokodoludut Mitos? (1)








Orang Mongondow kebanyakan kurang serius dalam membahas berbagai persoalan, termasuk yang terkait dengan dirinya. Selalu saja ada canda. Termasuk ketika membahas tentang Mokodoludut. Namun ada candaan yang membuat kita jadi merenung. Ini dari teman yang dengan entengnya berujar : Untung Ina' Lie lupa bahwa Ama' Lie menemukan telur, kalau dia tidak lupa dan telur itu jadi digoreng pasti sejarah Mongondow tidak akan ada.

Perlunya Pengukuhan Kisinungkudan


Adat bo oadatan, adat bo atorang sampai ke dia’ ko ada-adat merupakan kalimat yang sering muncul dari bibir sebagian besr masyarakat Bolmong Raya. Saya pribadi tidak yakin bahwa seringnya kalimat ini diucpkan berarti masyarakat masih hidup dalam alam yang beradat istiadat seperti masa lalu. Kalimat-kalimat ini sepanjang yang saya lihat nyaris sama dengan lagi Miras dari Rhoma Irama yang kita dengarkan dengan penuh penghayatan sambil bergoyong dan boto cap tikus di tangan kanan. Kalimat-kalimat ini bagaimanapun harus kita akui dengan sedih bhwa dia belum meresap ke hati, dia hanya diucapkan begitu saja dan denting suaranya sekalipun langsung membumbung ke langit ke tujuh tanpa ada jejaknya di bumi—nyaris sama dengan asap kebakaran yang menghebohkan namun asap itu tak pernah bertahan lama di tempat kejadian. Meliht kondisi ini, saya memandang wajar jika ada masyarkat yang memndang di bumi para Bogani ini sudah tidak beradat istiadat sehingga tanahnyapun tak bisa lagi digolongkan dalam wilayah dat dan hukum-hukum adat tak lagi mengikat.

Bupati Dijebak?


Dugaan Ketua KNPI Bolmong, Anhar Pasambuna, bahwa Bupati Bolmong Salihi Mokodongan dijebak sangat cukup mengagetkan. Memng ini hanya dugaan saja, belum bisa dibuktikan kebenarannya. Namanya juga dugaan, tentu perlu waktu dan cara tersendiri untuk membuktikan. Anhar tentu saja tidak dapat disalahkan dalam berargumentasi karena dia pun punya indikator-indikator untuk memperkuat argumentasinya. Dan itu hak beliau dalam mengkritisi berbagai persoalan, terutama di wilyah beliau. Saya pun tak tertarik untuk membuktikan dugaan Anhar tersebut, tentu ada pihak lain—misalnya Kepolisian—yang memang didesak sejak lama untuk menyelidiki disclaimer di Bolmong yang menjadi muasal dugaan Anhar ini. Saya justeru tertarik dengan helaan dari dugaan Anhar.

Manajemen Potensi



Maha suci Tuhan yang telah menciptakan keragaman. Dia tak hanya menciptakan hal yang berpasangan seperti siang-malam, terang-gelap, lelaki-perempuan, pemangsa-dimangsa, penguasa-rakyat, kaya-miskin, penindas-ditindas, dan lainnya. Bahkan dalam diri manusia, Tuhan menciptakan keragaman yang merupakan potensi. Ada pelukis, ada penulis, ada tukang, ada pemikir, ada orang berpisik kuat, dan lainnya. Dari sini akan terbagi-bagi lagi. Ada pelukis alam, karikatur, abstrak, dan lainnay. Ada penulis artikel, puisi, cerita, dan lainnya. Ada tukang bangunan, perabot, tukang mesin, dan lainnya. Ada pemikir ekonomi, politik, sosial, alam, dan lainnya. Yang berpisik kuat bisa jadi tentara, polisi, dan lainnya.