Pemilu

Pemilu

Popular Posts

Dari Puasa ke Puasya

Makanan sebanyak ini harus dihabiskan
saat berbuka? (Foto : Google)
GIMANA PUASYANYA?

PUASYA?

Kalau PUASA aku sangat mengerti, minimal artinya menahan lapar dan dahaga serta perbuatan lain bagi yang sudah punya pendamping dan di siang hari. Tapi PUASA YA? Apa yang mau dipuaskan dalam ramadhan?

Kawan yang meng-sms bukanlah ustaz, jauh dari kesan seorang filosof, maupun sufi. Dia hanya teman bergurau dengan gurauan-gurauan yang terkadang susah dinalar. Untung dia sama denganku, muslim. Kalau tidak, bisa kutafsirkan pelecehan. Aku agak dongkol dan bingung menjawab sms itu, maka kudiamkan saja.



Namun makin kudiamkan, semakin membuat pikiranku berjalan. Mungkin dia salah ketik, tapi kesalahan yang memunculkan perenungan.

Tadi malam aku makan manuk pinogiot untuk bersahur plus santan yondog plus lain-lain. Untuk berbuka, aku telah membeli segala kue dan minuman dengan niat hendak membalas dendam waktu siang. Apa benar aku puasa? Apa bukan di bulan ramadhan ini aku memuas-muaskan nafsu makanku? Terlebih ada tambahan dalam memuaskan mata saat ke lapak ramadhan tadi.

Ah, akhirnya kutemukan diriku hanya sekedar mengalihkan waktu makan dari siang ke malam. Dengan menu yang sekarang lebih beragam.

SMS itu benar, aku sedang tidak menjalani puasa tapi puas ya. Tapi ini akan coba kujalani terus sambil berusaha memperbaiki diri, sekemampuanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar