Pemilu

Pemilu

Popular Posts

Punu'

gambar : googel
Punu' adalah pemimpin melegenda yang keberadaannya  700-an tahun lalu, itu jika benar perhitungan dibeberapa literatur yang mengatakan bahwa Mokodoludut merupakan Punu' pertama yang memerintah tahun 1300-an. Saya katakan 'jika benar' karena menurut beberapa kajian dari daerah sekitar yang terkait dengan masa purba Bolmong Raya, dinyatakan Bolmong Raya ratusan tahun lebih tua dibandingkan literatur yang ada. Yang jelas masa Punu' berakhir ketika pemimpin digantikan oleh Manoppo yang dibaptis dengan nama Jacobus.
Saya katakan masa Punu' melegenda karena pada ini cukup banyak hal yang luar biasa. Wilayah kekuasaannya yang mencapai Maadon atau Manarow atau Lembe atau Wenang yang sekarang disebut Manado setelah Punu' Damopolii menaklukan Bobentehu yang berkuasa di sana. Sistemnya yang demokratis karena Kinalang atau Punu' dipilih oleh para pemimpin wilayah yang dijuluki Bogani walau yang dipilih harus tetap dari turunan Mokodoludut. Pemimpin demikian disegani, disayangi dan dihormati rakyatnya; sampai-sampai meninggalnya diadakan upacara duka selama 7 hari dan 7 malam yang dimulai sejak masa Damopolii--upacara ini disebut mongalang dan orang yang diupacarai disebut Kinalang sehingga Damopolii disebut juga 'Ki Damopolii inta ki Kinalang'. Terciptanya sumpah Paloko-Kinalang atau antara Penguasa dan Rakyat yang menurut saya menjadi penjamin bahwa kedua pihak sama-sama ingin pembangunan untuk semua.


Punu' Sebagai Sahabat
Punu' disebut juga tompunu'on yang berarti 'dipangku'. Kata ini mempunyai kedalaman makna yang luar biasa. Seorang yang telah dipangku berarti seorang yang mempunyai kedekatan karena tidak mungkin kita sembarangan memangku siapapun dan karena dekat maka kita pasti akan menyayanginya. Walau dekat dan kita menyayanginya namun kita juga punya keseganan terhadapnya. Punu' nyaris sama dengan sahabat karib yang kita sayangi sekaligus segani. Karena kita menyayangi dan segan maka seorang Punu' akan menyediakan dirinya untuk melayani, membela, mengayomi dan memajukan taraf kehidupan kita. Seorang Punu' menyadari bahwa tanpa melakukan hal-hal itu tak akan ada yang bersedia monompunu' atau memangku atau menjadikan dia Punu'.
Karena Punu' menyatu dengan rakyat yang oleh Tadohe diabadikan dalam sumpah Palok-Kinalang maka keberadaan wilayah ke-Punu'-an diakui sampai di luar. Tentang hal ini, kita serahkan dulu pada orang luar untuk menilai masa lalu kita.

Bagaimana Sekarang?
Sebagai penutup, mari kita sama-sama kaji situasi aktual. Sistem yang berlaku sekarang sesungguhnya demokrasi yang luar biasa terbuka dibandingkan masa Punu'. Di masa Punu', yang bisa menjadi Punu' hanya keturunan dari Mokodoludut yang dipilih oleh para pemimpin wilayah pilihan rakyat yang disebut Bogani. Sistem ini bahkan lebih tertutup dibandingkan pemilihan pemimpin di masa Orde Baru di mana yang dipilih rakyat bisa siapa saja melalui wakil-wakilnya  di lembaga legislatif. Sedangkan saat ini, legislator dan pucuk pimpinan birokrasi sama-sama dipilih oleh rakyat.
Namun semakin terbukanya demokrasi ternyata bukan jaminan perikehidupan masyarakat akan lebih baik, pun tidak menjamin daerah akan semakin kokoh dan diperhitungkan di luar. Bahkan tidak mampu mengangkat daerah sehingga minimal bisa dikenal di luar. Dari sini saya memandang belum ada yang setingkat Punu'.
Walau demikian, harapan itu tetap ada karena para birokrat dan politisi akan berganti. Dan semoga yang menggantikan bisa menjadi seperti Punu’. (Anuar Syukur, owner RUMAH DINANGOI—tempat diskusi dan kuliner SERBA MONGONDOW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar