|
"Berbukalah dengan yang manis2,
tapi bukan berarti berbuka bareng gue ya, walau gue
memang manis"
(Foto : Google) |
Hari itu Bangkung dan Popalu berencana akan buka puasa di pasar ramadhan. Keduanya sama2 mengejek menu rumah yang itu2 saja. Waktu yang tersisa masih 15 menit namun kedua sahabat itu sudah mengambil tempat duduk. Namun duduk akan selalu menjadi buruk karena bisa dipastikan akan mengarahkan keduanya ke perdebatan. Kali ini juga begitu.
"Saya akan makan lalampa atau panada yang banyak setelah minum air putih nanti," kata Bangkung.
"Eh, tidak boleh, harus dengan yang manis-manis dulu saat berbuka..."
"Lha, yang makan itu saya atau situ?" Bangkung memotong Popalu.
"Memang kamu yang makan..."
"Nah, kalau mulutku yang digunakan untuk makan, gigiku yang digunakan untuk mengunya, lidaku yang digunakan untuk mengecap, kenapa harus kamu yang ngatur," bentak Bangkung.
"Bukan aku yang ngatur karena memang sudah aturannya begitu..."
Perdebatanpun terus berlangsung, namun Bangkung tetap susah mengalahkan argumentasi Popalu yang tak berapi-api tapi panjang-panjang. Maka, dia pun bangkit dari tempat duduknya.
Gadis itu cantik, kulit putih bersih, baju yang dia pakai menampakan tubuh gitarnya. Gadis itu sendirian, selalu tertunduk, sibuk dengan hpnya. Tepat di depan gadis itu Bangkung mendarat. Dengan tampang yang serius, Bangkung menyandarkan siku di meja dan memandangi lamat-lamat si gadis. Menyadari ada orang di depannya, gadis itupun mendongak. Subhanallah, cantik luar biasa. Dia tersenyum pada Bangkung yang menampakan lesung pipinya di kedua pipi.
"Ngapa'in kamu, Angkung?" kata gadis itu rupanya sudah mengenal Bangkung.
Waktu buka tinggal menghitung detik, Bangkung dan Popalu telah menghamburkan banyak waktu.
"Buka puasa harus mendahulukan yang manis-manis..."
GEDEBUG...
Itu bukan suara bedug para pembaca, tapi suara tubuh Bangkung yang terjengkang. Rupanya pacar si gadis itu datang dan marah karena mengira Bangkung telah merayu si gadis.
"Kenapa kau jorokan aku? Aku mau buka kok," protes Bangkung sambil mengusap pantat.
"Kenapa kau rayu cewekku?" bentak lelaki itu.
"Siapa yang merayu? Oh ya, sebentar," maka Bangkungpun menyeret Popalu. "Dia yang bilang berbuka harus yang manis-manis lebih dulu. Di sini, yang manis itu cuma cewekmu. Jadi, apa salahnya?"
"Iya, kamu enak dapat yang manis. Tapi dia langsung berhadapan dengan yang asam dan pahit," kata si lelaki, pacar gadis itu. "Dasar Bangkung!!!"